DIPERKIRAKAN
PADA PERMULAAN ABAD VIII, TEPATNYA TANGGAL 11 APRIL 732 MASEHI TELAH
BERDIRI SUATU KERAJAAN YANG BERNAMA “KUNINGAN” DENGAN RAJA PERTAMANYA
BERNAMA SEUWEUKARMA, BERGELAR RAHYANGTANG KUKU, YANG JUGA DISEBUT
SEBAGAI SANG KUKU BERASAL DARI KERAJAAN GALUH, BELIAU BERSEMAYAM DI
ARILE DAN SAUNGGALAH.
RAJA
SEUWEUKARMA MENGANUT AGAMA SANGHIANG (AGAMA HINDU), DIKENAL DENGAN
AJIAN YANG DIMILIKINYA YAITU
SEBUAH AJIAN YANG BERNAMA AJIAN DANGIANG KUNING, BERKAT PENGARUH AJIAN DANGIANG KUNING YANG DIAMALKANNYA DENGAN BAIK, KERAJAAN KUNINGAN BERKEMBANG MENJADI BESAR DAN DISEGANI, DAN DIBAWAH KEPEMIMPINANNYA RAKYAT MERASA AMAN, SENTAUSA DAN BAHAGIA.
SEBUAH AJIAN YANG BERNAMA AJIAN DANGIANG KUNING, BERKAT PENGARUH AJIAN DANGIANG KUNING YANG DIAMALKANNYA DENGAN BAIK, KERAJAAN KUNINGAN BERKEMBANG MENJADI BESAR DAN DISEGANI, DAN DIBAWAH KEPEMIMPINANNYA RAKYAT MERASA AMAN, SENTAUSA DAN BAHAGIA.
PARA
PENDIRI MENYEBUT, KUNINGAN MENGANDUNG MAKNA; KUNING YANG AGUNG, YANG
DIHORMATI DAN DIMULIAKAN, KATA ITU PULA YANG DIPERCAYA DIAMBIL DARI
AJIAN YANG DIMILIKI SEUWEUKARMA YAITU AJIAN DANGIANG KUNING, DAN
DIJADIKAN NAMA KABUPATEN YANG KITA CINTAI INI YAITU KUNINGAN.
ZAMAN
KEBATARAAN DANGIANG GURU PADA AWAL ABAD VIII SECARA ALAMIAH TERKIKIS
OLEH PERKEMBANGAN WAKTU, BERANGSUR-BERANGSUR BERUBAH KE ZAMAN KERAJAAN
KUNINGAN, SAMPAI DI PENGHUJUNG ABAD XV.
PENGUASA
KERAJAAN KUNINGAN MENGALAMI PERGANTIAN DARI RAJA SATU KE RAJA YANG
LAINNYA, RAJA SEUWEUKARMA DAN PENGGANTI-PENGGANTINYA MENGANUT AGAMA
SANGHIANG (HINDU), DAN BARU DIAKHIR ABAD XV SEKITAR TAHUN 1498, PENGUASA
KUNINGAN MEMELUK AGAMA ISLAM, YAITU PADA ZAMAN PEMERINTAHAN PANGERAN
KUNINGAN YANG DIBERI GELAR PANGERAN ARYA ADIPATI KUNINGAN .
PANGERAN
KUNINGAN ADALAH PUTRA DARI SEORANG IBU BERNAMA RATU ONTIN NIO DAN BIASA
DIPANGGIL DENGAN GELAR RARA SUMANDING, BERASAL DARI NEGERI CINA, ISTRI
DARI SYEH SYARIF HIDAYATULLAH, SINUHUN GUNUNG JATI, LAHIR DI LURAGUNG
SAAT SYEH SYARIF HIDAYATULLAH BERSAMA ISTRINYA SEDANG BERADA DI TEMPAT
KI GEDENG LURAGUNG YANG BARU MASUK ISLAM BERSAMA KI GEDENG KUNINGAN.
KI
GEDENG KUNINGAN DAN KI GEDENG LURAGUNG ADALAH KETURUNAN PERABU
SILIWANGI RAJA DARI KERAJAAN PAJAJARAN. KI GEDENG KUNINGAN BERTEMPAT
TINGGAL DI WINDUHERANG, MEMPUNYAI PUTRA YANG SEBAYA DENGAN PANGERAN
KUNINGAN, BERNAMA AMUNG GEGETUNING ATI YANG OLEH SYEH SYARIF
HIDAYATULLAH DIGANTI NAMANYA MENJADI PANGERAN ARYA KAMUNING.
PADA
PERJALANANNYA SYECH SYARIF HIDAYATULLAH, SINUHUN GUNUNG JATI,
MENITIPKAN PANGERAN KUNINGAN KEPADA KI GEDENG KUNINGAN UNTUK DIURUS
BERSAMA PUTRANYA PANGERAN ARYA KAMUNING. DAN DIBERI AMANAT BAHWA KELAK
DIMANA PANGERAN KUNINGAN SUDAH DEWASA AKAN DINOBATKAN MANJADI ADIPATI
KUNINGAN.
KEADIPATIAN
KUNINGAN SEMENTARA PANGERAN KUNINGAN BELUM DEWASA DIPEGANG OLEH
PANGERAN DIPATI EWANGGA, SEORANG DALEM CIANJUR CUCU DARI PRABU SILIWANGI
DAN MASIH ADA HUBUNGAN SAUDARA DENGAN SINUHUN GUNUNG JATI, YANG SETELAH
MASUK ISLAM DIHADAPAN SYEH SYARIF HIDAYATULLAH DI CEREBON, MEMILIH
TIDAK KEMBALI LAGI KE CIANJUR.
DALAM
MENJALANKAN PEMERINTAHANNYA, DIPATI EWANGGA DIBANTU OLEH PANGERAN RAMA
JAKSA DAN PATIH WERU ANGGAPATI. DIPATI EWANGGA JUGA DIKENAL SEBAGAI EMPU
EWANGGA, YANG MAHIR MEMBUAT KERIS, TUMBAK DAN SEBAGAINYA, SAMPAI
SEKARANG BEKAS-BEKAS PEMERINTAHAN DAN KARYA-KARYANYA MASIH ADA DAN
NAMPAK PENINGGALANNYA DI KELURAHAN WINDUHERANG.
SETELAH
PANGERAN KUNINGAN DAN PANGERAN ARYA KAMUNING DEWASA, DIPERKIRAKAN
TEPATNYA PADA BULAN MUHARAM TANGGAL 1 SETEMBER 1498 M, PANGERAN KUNINGAN
DINOBATKAN MENJADI KEPALA PEMERINTAHAN DENGAN GELAR PANGERAN ARYA
ADIPATI KUNINGAN, DIBANTU OLEH ARYA KAMUNING DAN PUTRA-PUTRA PANGERAN
DIPATI EWANGGA, YAITU PANGERAN CANGKUANG, PANGERAN SELANUNGGAL, PANGERAN
SOKAWIRAJAYA, DAN PANGERAN ANOM,
TITIMANGSA
PENOBATAN (PENTASBIHAN) SANG ADIPATI KUNINGAN INILAH YANG KEMUDIAN
DIJADIKAN TITIK TOLAK TERBENTUKNYA PEMERINTAHAN KUNINGAN, DAN MELALUI
PERATURAN DAERAH NOMOR 21 TAHUN 1978 TERTANGGAL 14 DESEMBER 1978, TELAH
DITETAPKAN BAHWA TANGGAL 1 SEPTEMBER SEBAGAI HARI JADI KUNINGAN.
SEJARAH
SINGKAT INI SEBAGAI WUJUD APRESIATIF KITA TERHADAP NILAI-NILAI LUHUR
JIWA JUANG PARA LELUHUR KUNINGAN YANG DIWARISKAN KEPADA ANAK CUCUNYA,
DAN HARUS TERUS KITA INFORMASIKAN DARI SATU GENERASI KE GENERASI
BERIKUTNYA UNTUK MENGHINDARI KEMANDEKAN DAN PEMUTARBALIKAN FAKTA
SEJARAH. sumber: ayubnugraha.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar